Tidak ada yang tahu dengan pasti kapan dan oleh siapa vihara ini dibangun, tetapi diperkirakan usia vihara ini mencapai ratusan tahun. Vihara yang jaman dahulu berkesan simplistik dengan ciri khas bangunan model Tiongkok kuno ini sekarang telah berubah menjadi vihara yang elegan dengan tetap mempertahankan ciri khas-nya, pilar-pilar yang dulunya hanya berbentuk bulat berwarna merah sekarang telah menjadi pilar-pilar berwarna merah dengan ornamen naga atau phoenix.
Vihara yang terletak di Jl. Prof. Dr. Satrio no 2 ini sekarang bukan hanya tempat untuk bersembahyang kepada Kongco Hok Tek Tjeng Sin karena telah ditambah dengan bangunan baru di sebelah kiri yang berfungsi sebagai Dhammasala (Tempat penyebaran Dharma), dan kadang juga dipakai sebagai ruangan pemberkatan pernikahan ala Buddhis, atau acara-acara lainnya.
Walaupun ada di tengah-tengah daerah bisnis yang super sibuk setiap harinya, vihara ini tetap berdiri tegar layaknya seorang praktisi Buddhis yang sedang bermeditasi di tengah hiruk pikuk-nya dunia. Suasana daerah Kuningan yang serba cepat, ramai, dan (agak) kacau dalam sekejap mata hilang total begitu memasuki areal vihara ini, jadi setiap orang yang ingin bersembahyang dapat melakukannya tanpa harus takut terganggu kebisingan dan hiruk pikuk kota Jakarta.
"Jika engkau ingin mengetahui masa lampau, lihatlah masa kehidupan yang sekarang. Jika engkau ingin mengetahui masa depan, lihatlah masa kini." -- Buddha Gautama.